Ketika sudah ditepian, aku merasa sangat bodoh saat itu. Kenapa bisa aku ngantuk di moment seperti ini?? -__- Motorku?! Langsung aku Tanya bapaknya, “Eh, pak, itu motornya bisa ditumpangi nggak ya?”
“Wah, kayaknya nggak bisa, udah
lah mbak, nggak usah mikirin motornya dulu” Jawab salah seorang disana.
“Tapi, kalau saya naik motor
masih bisa kok pak,”
“Mbak, Yuk, tak anter ke rumah
sakit, itu darahnya gabakal brenti ngalir. Soalnya dikepala. Itu pasti ngalir
terus kalau nggak dijait.”
“Eh, …” aku lupa aku ngomong pa
aja saat ditanya begituan. Pokoknya intinya aku agak sungkan, dan takut
merepotkan ibu-ibu dan suaminya itu.
Suaminyapun masuk mobil dan duduk
dikursi supir. Istrinya menemani suaminya duduk didepan. Aku duduk dibelakang
sendirian. Sedan ini melaju agak tergesa. Usia ibu ibu berhati malaikat ini
seusia ibuku. Aku jadi kangen momen moment seperti ini. Kangen Ayah, Ibu yang
duduk berdua di mobil. Andai yang ada dimobil saat ini adalah mereka..
Ketika aku berpikiran seperti
itu, air mataku hampir saja menetes. Tapi kutahan. Takutnya kalau aku nangis,
dikirannya aku kesakitan. Padahal beneran deh, suer!! Kepalaku yang berdarah ga
sakit sama sekali. Beneran, aku nggak kerasa apa apa. Tapi seriusan deh ini ga sakit atau ga perih sama sekali pada waktu itu. Padahal Darah udah kemana-mana. Rok yang aku pakai juga udah sobek panjang hingga kebetis.
Sesampainya di klinik terdekat, aku diberi 6 jahitan, dan dilakukan pengecekan seluruh tubuh. Apakah terdapat luka-luka lain yang belum dibersihkan. Awalnya kaget juga. kenapa rok ini bisa sobek segitu panjangnya. dan kakiku alhamdulillah tidak apa-apa.
Dokter menghimbau, apabila dirumah tiba-tiba merasa pusing dan ada perasaan mual ingin muntah, aku harus segera pergi kerumah sakit. Ditakutkan ada gagar otak atau yang lain. Naudzubillah.
Saat itu aku tidak bawa uang sepertinya, aku diminta untuk tidak menghubungi bundaku. Pasti beliau panik. Satu-satunya yang terfikirkan olehku adalah Omku, dia pengganti ayah buatku. Namun semenjak beliau sudah menikah, sedikit perhatiannya terbagi dengan istrinya. Saat itu Kakak sepupuku yang pergi ke TKP melihat keadaan motor dan lain-lain. Sedangkan aku diantar pulang kerumah. Biaya jahit jidat di klinik itu pun dibayar oleh keluarga berhati malaikat ini.
Ya Allah dimanampun mereka sekarang, berikan dan limpahkan kebaikan padanya Ya Allah. Amiin. Keesokan harinya bundaku mengucapkan terimakasih dan kubawakan hadiah hijab buatanku sendiri. Nasya Syar'i, kalau kalian mau order bisa banget, cek instagramnya :)hehehe
Beginilah Cara Allah menjaga dan menyayangiku. Alhamdulilllah Allahuakbar :)
Sesampainya di klinik terdekat, aku diberi 6 jahitan, dan dilakukan pengecekan seluruh tubuh. Apakah terdapat luka-luka lain yang belum dibersihkan. Awalnya kaget juga. kenapa rok ini bisa sobek segitu panjangnya. dan kakiku alhamdulillah tidak apa-apa.
Dokter menghimbau, apabila dirumah tiba-tiba merasa pusing dan ada perasaan mual ingin muntah, aku harus segera pergi kerumah sakit. Ditakutkan ada gagar otak atau yang lain. Naudzubillah.
Saat itu aku tidak bawa uang sepertinya, aku diminta untuk tidak menghubungi bundaku. Pasti beliau panik. Satu-satunya yang terfikirkan olehku adalah Omku, dia pengganti ayah buatku. Namun semenjak beliau sudah menikah, sedikit perhatiannya terbagi dengan istrinya. Saat itu Kakak sepupuku yang pergi ke TKP melihat keadaan motor dan lain-lain. Sedangkan aku diantar pulang kerumah. Biaya jahit jidat di klinik itu pun dibayar oleh keluarga berhati malaikat ini.
Ya Allah dimanampun mereka sekarang, berikan dan limpahkan kebaikan padanya Ya Allah. Amiin. Keesokan harinya bundaku mengucapkan terimakasih dan kubawakan hadiah hijab buatanku sendiri. Nasya Syar'i, kalau kalian mau order bisa banget, cek instagramnya :)hehehe
Beginilah Cara Allah menjaga dan menyayangiku. Alhamdulilllah Allahuakbar :)
Komentar
Posting Komentar