Langsung ke konten utama

Be a teacher part #2

 heheehe.. sebenernya ini bukan lanjutan "be a teachernya#1"  tapi, karena sama sama mengajar.. ya udah aku bikin be a teachernya part#2 gapapa kan???
jadi gini prolognya...

Di suatu pagi  berangkat lebih awal dari bapak dosenku. Aku memilih bangku favorit di bagian tengah urutan ketiga. dan seperti biasanya, si firda, temen baruku belum sampe di kampus.. hehehe okkey,, like as usual, bangku kosong sebelahku selalu siap ketika dia membuka pintu kelas kami. 
"Sini-sini" Selalu kukatakan itu setiap pagi. Diapun mengangguk dan segera menghampiriku.

Aku datang bukan sekadar panggilan semata, namun, aku datang untuk mengabdi. Ya. Mengabdi sebagai seorang yang dulunya pernah diajar, dididik, ditempa oleh seorang guru. Guru yangbenar benar guru. Digugu dan ditiru. Kuwujudkan pengabdianku ini dalah gerakan semangat para relawan Gerakan teknik Mengajar di Kampusku. Kampus kerakyatan. Universitas Gadjah Mada.

Berawal dari ajakan teman, bermodal semangat, kumantapkan langkah ini. Kulewati rangkaian proses pendataan penyeleksian Gerakan Teknik Mengajar. GTM memang terbuka untuk siswa teknik dikampusku. Tak kusia-siakan kesempatan yang berharga ini. dDengan semangat "Sepenuh Hati", aku SIAP!!

Dengan harapan besar bahwa bisa memberikan manfaat untuk mereka-mereka disana. Tapi, untuk menjadi inspirasi bagi bibit-bibit kecil disana yang siap menanti kami, sebenarnya, itulah harapan terbesarku. menjadi inspirasi banyak orang. #halah!! padahal ga tau apa yang bisa menjadikan alasan mereka terinspirasi oleh ku. kecuali dengan sifat "kecerewetanku".

Kami hadir. Di desa Wunut, Imogiri, Bantul. Disambutlah kami dengan kerumunan di depan pintu pagar, sekolah kecil, di pelosok desa, dengan wajah-wajah yang penuh dengan mimpi-mimpi besar. Mimpi-mimpi yang lebih besar dari badan kecil yang dimilikinya selarang. Pilot, pembalap, Guru, Dokter, itulah salah beberapa dari mimpi-mimpi besarnya kelak. Kami datang sayang, kami datang dengan kasih sayang kami hadir membawa ilmu berbalut cinta. Dan kami disini ada untuk kalian. 

Sikap kalian yang masih anak-anak, wajar bila marah, wajar bila menangis, wajar bila gaduh, wajar bila usil. Aku sadar akan hal itu. Kalian masih anak-anak. Aku maklum akan hal itu.

Wunut... Nana sayang kalian Karena Allah..

tunggu kehadiran kami disana..

Pemandangan sekitar. Wunut, Imogiri, Bantul

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Edisi Baper ((pake)) Banget

Dari dlu nana anti banget memulai sms, WA, atau komunikasi sejenis itu. kecuali nana memang lagi butuh banget., Akhir akhir ini,, Nana sering banget punya niatan untuk memulai suatu percakapan dengan seseorang, Tapi apa yang terjadi ?? Setiap barisan kalimat yang udah coba nana susun, ataupun barisan kata yang udah nana rangkai,,  Ku sentuh tanda silang yang ada di bagian kanan bawah hpku,, Kutekan sekuat-kuatnya hingga semua karakter terhapus. Kemudian, Nana tekan back dan garuk-garuk kepala yabg sebenarnya nggak terasa gatal Hehe. Parah bgt.. cupu sekali aku.. Perasaan apa ini bun.. Alhamdulillah masih ada filter di dalam hati ini. masih ada kawan yang selalu menegurku,, Masih ada rasa tak enak hati... Nana tau kok.. dan nana sekarang sedang berusaha dan selalu mengusahakan untuk tetap memendam rasa ini dalam diam.. Aku menyayangimu dalam doa :") Terimakasih yang telah membuatku bahagia dengan pesanmu yang tiba tiba datang dimalam itu...

Galau?? Tanya pada dirimu Sendiri!!

Hari ini, alhamdulillah sudah selesai uas.. Ditutup dengan soal yang unpredictable... Tapi sudahlah.. Pasrahkan saja... Nana ceritanya sekarang lagi galau... Wkwkwkwk.. Entah kenapa virus itu iba tiba melanda.. Virus galau... Tag line anti galauku ga manjur.. Tapi walau aku galau... Senyum selalu terukir dari bibir manisku.. #wkwkwkwk

Allah Ternyata Masih Sayang ... :")

Bruk!! Brak!! Astagfirullah, Ya Allah… tolong … a.. aa.aa (kemudian kupejamkan mata). Seketika itu kurasakan seolah ada seseorang yang berusaha membangunkan badanku. Kulihat siapa dia.  “Oh, bu, bentar, saya coba berdiri sendiri saja,” mendengar kataku, ibu-ibu berhati malaikat itu melepaskan rengkuhan kedua tanggannya di badanku yang seolah sedang berusaha untuk membantuku berdiri. Dan well, aku bisa berdiri sendiri, berarti tak ada luka yang serius batinku. Flash Back…. Pukul 8.00 nana tiba dirumah, kemarin nana habis jalan jalan ke bandung bareng rombongan KMT. Sepulangnya nana capek. Barang bawaanku beranak, ga Cuma punya nnana doing, tapi punya temen sekamar beranaknya minta ampun. Syaifillah. Ya dia adalah temen sekamar nana. Blanjaan oleh olehnya Subhanallah banget. Buanyaaaaaaaakkk Buangetttt.. okkelah untung nana kemarin ke kampus membawa motor, jadi pulangnya ga ribet. Oh iya, nana sesampainya di kos, tepar capek banget, tapi seneng lihat foto foto nana...